Menu Tutup

Inilah Sepuluh Kebiasaan yang Dapat Memicu Penyakit Diabetes

Kebiasaan yang Dapat Memicu Penyakit Diabates

Kebiasaan yang Dapat Memicu Penyakit Diabetes – Kebiasaan ini kerap luput dari perhatian kita, dimana hal tersebut dapat memicu penyakit diabetes. Kita kerap melakukannya, bahkan mungkin setiap hari.

Advertisements

Inilah sepuluh kebiasaan yang dapat memicu penyakit diabetes yang mungkin tidak kita sadari, yang kami rangkum dari berbagai sumber:

1. Mengonsumsi gorengan

Kita sebagai masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan kata gorengan. Sebagian orang bahkan menjadikan gorengan sebagai penganan wajib setiap harinya.

Gorengan dapat menjadi pemicu kuat penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus dan stroke. Gorengan merupakan makanan yang tinggi lemak dan rendah serat yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh kita.

2. Teh manis

Satu gelas teh manis mengandung sekitar 250-300 kalori. Jika kita mengonsumsi teh manis sebanyak tiga gelas, maka jumlahnya menjadi sekitar 750-900 kalori.

Angka ini belum ditambah dengan makan nasi dan lauk sebanyak tiga kali sehari, ditambah dengan penganan lain.

Bisa jadi dalam sehari, kita kelebihan kalori dari kebutuhan ideal sekitar 1.900 kalori.

Advertisements

Hal ini dapat berakibat pada munculnya penyakit diabetes dan obesitas.

3. Kebiasaan ngemil

Sebagian dari kita menganggap dengan membatasi makan siang atau makan malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes.

Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan manis. Padahal, camilan manis tersebut mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai.

Gula dan tepung yang terkandung di dalamnya memiliki peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

4. Kebiasaan kurang tidur

Kurang tidur, atau kualitas tidur yang rendah dapat membuat terganggunya metabolisme tubuh.

Hasil riset para ahli dari University of Chicago menjelaskan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat.

Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan.

Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

5. Kebiasaan malas beraktivitas

Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas fisik. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan.

Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat, mengatakan, dalam sepuluh tahun ke belakang, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda.

Hal ini disebabkan masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kita yang sedikit beraktivitas fisik, memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

6. Sering stres

Saat kita mengalami stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.

Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan, hal ini tentu berakibat buruk bagi tubuh kita.

7. Kebiasaan merokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen.

Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah.

Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin.

Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

9. Kebiasaan mengonsumsi soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi.

Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda.

Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

10. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2.

Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari.

Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.

Itulah sepuluh kebiasaan yang dapat memicu penyakit diabetes. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Share This: