Menu Tutup

Teori tentang Asal-usul Uang

Teori tentang Asal-usul Uang

Teori tentang Asal-usul Uang

Dari literatur yang ada setidaknya terdapat tiga pendekatan yang menjelaskan tentang asal-usul uang, yakni pendekatan komersial, pendekatan non-komersial, dan pendekatan baru.

Pendekatan Komersial

Tesis utama dalam pendekatan ini adalah uang berasal dari pertukaran komersial (perdagangan). Pendekatan ini didukung oleh paling sedikit tiga teori, yaitu:

a. Teori Media Pertukaran

Teori ini menerangkan bahwa fungsi pertukaran sebagai fungsi utama dari uang. Suatu barang dapat berfungsi sebagai uang jika mengambil-alih media fungsi pertukaran.

Proses ini berkembang secara alamiah dalam pertukaran komersial, sebagai konsekuensi dari perkembangan pembagian kerja. Teori media pertukaran ini dapat dipecah lagi menjadi dua:

Asal-usul uang berasal dari perdagangan internal:

Menurut Adam Smith (1776) dan Karl Menger (1968) bahwa uang berasal dari perdagangan domestik. Alasan mereka adalah perdagangan domestik merupakan hasil dan pembagian kerja secara internal. uang diperkenalkan siiring perjalanan waktu.

Asal-usul uang berasal dari perdagangan eksternal:

Pendukung utama dari pemikiran ini adalah Karl Polanyi (1978). Menurut Polanyi, perdagangan jarak jauh (long distance trade), sebagai pertukaran eksternal bertanggungjawab bagi munculnya uang. Dalam pandangan ini, pembagian kerja antar-masyarakat mendorong pertukaran dengan pihak luar dan pada gilirannya seirama dengan berjalannya waktu, uang diperkenalkan.

b. Teori Standar Nilai

Teori ini dipengaruhi terutama oleh Karl Marx. Bagi Marx, terdapat tiga tahap perkembangan pertukaran yaitu satu, tahap ekuivalen yang sederhana yakni langsung di antara dua komoditi. Dua, tahap ekuivalen yang terbentang (entfaltes aquivalent), adalah pertukaran yang bermula dari komoditi kemudian dikonversi ke dalam uang, kemudian uang dikonversikan kembali ke dalam komoditi. Tiga, tahap ekuivalen yang umum, yakni uang digunakan untuk membeli komoditi kemudian komoditi dijual untuk memperoleh uang.

c. Teori “gudang nilai”

Teori gudang nilai (store of value theory) dipelopori oleh John Locke (Schrader, 1990). Menurut John Locke, barang-barang yang tidak tahan lama dari kebanyakan produk yang dihasilkan menyebabkan kebutuhan pentingnya uang, yang tidak pernah membusuk. Dalam perkembangan sejarah, pada mulanya produk yang dihasilkan merupakan barang yang tidak tahan lama. Dalam pertukaran, barang yang busuk akan menjadi tidak memiliki nilai atau nilainya berkurang. Dalam kondisi ini, diperlukan uang yang tahan terhadap proses pelapukan dan pengurangan nilai.

Pendekatan non-Komersial

Pada pendekatan non komersial melihat bahwa aliran barang, yang melaluinya uang berkembang, merupakan sesuatu yang non-komersial dalam karakter (kebiasaan dalam kelompok masyarakat) atau memandang bahwa perkembangan pemakaian uang merupakan sesuatu yang lain dari tindakan pertukaran (misalnya adanya intervensi negara).

Pendekatan non-komersial juga terdiri dari beberapa teori misalnya teori “asal mula dari agama”, teori “asal mula dari status simbol”, teori asal mula dari politik”.

a. Teori “Asal-mula dari Agama”

Teori ini didukung oleh Laum (1924), yang melihat bahwa uang berakar dari nilai-nilai yang melekat pada kegiatan keagamaan dan pemujaan dalam masyarakat. Barang-barang tertentu yang digunakan dalam praktik ritual keagamaan atau pemujaan, oleh karena ia mengandung nilai suci atau kekuatan magis, dijadikan sebagai alat tukar.

b. Teori “Asal-mula dari Status Simbol”

Teori ini memandang bahwa objek-objek yang prestise, seperti yang diusulkan oleh Wilhelm Gerlof (1952) dapat menjadi cikal-bakal dari uang. Orang yang memiliki banyak objek prestise akan ditempatkan oleh masyarakat pada status sosial lebih tinggi dari yang memiliki sedikit atau tidak memiliki. Oleh karena itu, ia diperebutkan melalui pertukaran dengan barang-barang lain yang kurang memiliki prestise.

c. Teori “Asal-mula dari Politik”

Standar non-komersial dari fungsi pembayaran yang berbeda, oleh George Friedrich Knapp (1921), dipandang sebagai asal-muasal uang. Pembayaran denda dengan benda tertentu, pemberian upeti dengan objek tertentu, atau pembayaran “mahar” kawin dengan barang tertentu merupakan contoh yang dapat ditelusuri sebagai asal-usul uang.

Pendekatan Baru

Kebanyakan teoretisi yang mengembangkan pendekatan baru ini menjelaskan fenomena asal-usul uang dengan menggabungkan dua pendekatan yang disebut terdahulu. Philip Grierson (1952) menemukan dua fungsi utama dari uang yaitu sebagai medium dari pertukaran dan standar dari nilai. Sebagai medium dari pertukaran, uang mungkin merupakan sesuatu yang komersial dan juga dapat menjadi sesuatu yang bukan komersial.

Sedangkan fungsi yang disebut terakhir oleh Grierson, dipandang sebagai fungsi yang paling dominan dan harus selalu ada. dari fungsi tersebut, terkandung tiga tesis:

  1. Standar nilai yang pertama berasal dari arus barang yang non-komersial seperti kompensasi bagi “kemalingan” dan lainnya.
  2. Dengan menggunakan mahar kawin dan perdagangan budak, standar nilai telah ditransfer dari sesuatu yang non-komersial menjadi sesuatu yang komersial.
  3. Standar nilai yang umum berkembang sejalan dengan ekonomi pasar.

Demikian pembahasan Teori tentang Asal-usul Uang. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Bagikan yuk!
Posted in Course